Sabtu, 17 Desember 2011

Keris part III

MENERANGKAN HAL RICIKAN DAN DAPUR MAUPUN CARA MENANGGUH PUSAKA
Ricikan adalah nama-nama bagian yang tertera dibikin menjadi suatu ciri yang dibuat disemua badan pusaka. *Terdiri dari 30 bagian yang mempunyai nama tersendiri,yaitu pesi, ganja,ricikan ganja, keadaan ganja, lambe ganja, wilah, buntut/pucukan, gandik, lambe gajah, jalen, sekarkacang, jenggot, pejetan, tikelalis, sogokan, janur, bungkul, bawang sambungkul, sraweyan, pudaksatekal, keri padan, kanyut, thingil, greneng, ranununut, ada-ada, gusen, kruwingan, sor-s0ran, kudup.
Apa yang dinamakan batu ialah: pusaka keris yamh banyak dibabar berbentuk lurus ada banyak sekali dan berrbentuk lenggokan dari lenggokan 4,5,6,29 LUK sampai banyak lagi.

MENERANGKAN NAMA PAMOR YANG SUDAH MENEMPEL DI KERIS
Pamor adalah perwujudan putih keperak – perakan yang memancarkan sinar yang mengkilap, berada di tengah – tengah atau di keseluruhan badan keris. *Pamor dalam tiap keris berbeda – beda. Atau disebut awak –awakkan keris. Awak – awakkan keris itu oleh para Mpu diberi nama, misalnya :
1.      Pamor BUGIS.
*Pamor yang cahayah nya kurang terang. Apanila diraba, terasa bergelombang.
2.      Pamor MRAMBUT.
Pamor yang menempel di badan kerid terlihat miring kearah luar.
3.      Pamor GAJIH
Pamor yang menempelnya kelihatan memberendul dan putus – putus seperti melelehnya lemah yang menetes. Tebalnya terasa apabila di raba.
4.      Pamor SANAK.
Hampir sama dengan pamor Bugis.cahanya tidak begitu terang. Tetapii apabila diraba tidak  terasa memberendul. Sehingga seolah – olah tidak ditempeli apapun.
5.      Pamor BRONDOL
Pamor yang keluarnya menjorok keluar. Kadang justru melebihi ujung keris.
6.      Pamor BUNTEL MAYIT.
Pamor yang menempel pada badan keris sering melebihi badan, dan terus membuntal atau mengikat badan keris itu.
7.      Pamor PEJETAN.
Pamor yang menempelnya di badan keris seperti ibu jari yang dijajarkan dekat – dekat. Bila diraba terasa melengok kedalam.
8.      Pamor BYOR.
Pamor yang menempelnya meluluh – menyatu dengan emas yang diluluhkan kebadan keris.
                  
CERITA YANG MERAGUKAN TETAPI PATUT DIRENUNGKAN MENGENAI  HANTU WEDON SEBAGAI PENOLAK RACUN PAMOR

*Kadang kita menemukan pamor tiruan yang terbuat dari besi Panawang dicampur besi kejen. Sedangkan pamor yang asli itu betul –betul pecahan batu bintang yang jatuh dari langit.
Pamor selain menambah keindahan keris juga menambah daya keampuhan keris itu. Barang siapa yang tergores atau tertusuk keris yang berpamor, beberapa saat kemudian badannya akan panas. Dan apabila tidak lekas di obati, luka akan membengkak dan membusuk. Bisa jadi korban akhirnya mati.
Pada cerita orang – orang jaman kuna, ada obat anti racun pamor. Menurut keterangn orang jawa kuna, ada beberapa cara untuk mendapat anti pamor.
Jika sewaktu – waktu ada orang yang meninggal maka orang – orang yang menginginkan  bahan penolak racun pamor tersebut segera menghitung antara waktu tujuh sampai sepuluh hari. Setelah itu mulailah melakukan tindakan, mulai senja sampai malam selalu menunggui pusara yang mereka inginkan. *Ada yang dalam semalam mereka sudah mendapat yang mereka inginkan, adapula yang sampai beberapa malam baru menemukan, ada juga yang tidak menemukan sama sekali.
Menunggu pusara tersebut disebut TUGUR KUBUR. *Biasanya duduk di sebelah barat pusara, menghadap munculnya bulan dari timur. Tuguran ni tidak dilakukan dalam keadaan gerimis atau hujan atau pada saat malam pekat petang. Yang paling baik adalah saat malam yang bersih, pada terang bulan.
Jika saatnya tiba, atau yang dulu disebut “WUS KAPARENG DENING GUSTI KANG MAHA AGUNA” maka apa yang dinanti itu akan muncul. Yaitu tersembulah perwujudan putih bersih dari gundukan pusara yang menggumpal berdiri tegak setinggi manusia. *Perwujudan tersebut disebut WEDON. Ada pula yang menamakan HANTU yang berjenis WEDON. Dan orang yang menyebut begitu sangatlah keliru. Karena itu bukanlah hantu. Tapi itu adalah uap gas. Dan satu hal yang harus dimengerti, gumpalan asap WEDON itu beracun. Dan racun inilah yang disebut penawa racun pamor keris.
Apabila akan menangkap asap itu, orang – orang yang sudah melihatnya harus secepatnya menubruk asap itu. Selain agar badannya bisa dilumuri asap tersebut, juga mereka harus menghisap asap itu kerongganya. *Mereka yang melakukan tindakan itu, harus berani menanggung konsekuensinya.
Orang yang telah menghisap asap wedon tersebut, apabila ia memiliki badan yang kuat maka dapat menjadi wadah anti racun. Sebaliknya, apabila ia tidak memiliki tubuh yang kuat, maka dalam waktu setengah bulan badan mereka akan terasa panas ngilu, kulit pecah – pecah bernanah, dan disertai muntah darah.
JAMAN SULTAN AGUNGAN MAKIN PESAT KEMAJUANNYA TENTANG SENI KAPUSAKAN

Selain pusaka keris, mPu Warihanom dan rekan – rekannya menambah kekayaan pusaka ageman dan ayuhan.
1.      Kyai NAGASWARA.
Luk tigabelas berserasah emas mulai dari kepala sampai ekor. Lambegajah yang berbentuk kepala naga dari emas, dalam mulutnya diberi sebutir intan.
2.      Kyai NAGASILUMAN.
Luk tigabelas, lambegajah berkelala naga tapi tidak menggunakan mahkota seperti kyai nagaswara, hanya menggonakan teropong. Serasah emas pada badannya hanay tigaperempat panjangnya, selanjutnya terputus. Jadi perwujudan ekor tidak ada.
3.      Kyai  NAGAKIKI.
Luk tigabelas dengan serasah emas mulai dari kepala naga yang tidak menggunakan perhiasan apapun, dan mulut naga sedikit runcing dan tidak begitu menganga.
4.      Kyai NAGAWELANG.
Luk tigabelas dengan kepala naga yang berjamang ringih. Pengetrapan emas sedikit tebal dan penggambaran sisik selang seling antara emas dan bukan.

CARA YANG BAIK UNTUK MEMELIHARA DAN MENYIMPAN KERIS

Ada beberapa cara menyimpan keris dengan baik.
1.      Keris dalam warangka jangan disimpan secara lugas. Tapi harus dibuatkan wadah dari kain dan harus bisa menyimpan keris itu sampai tidak kelihatan sama sekali. *Mulai dari ujung pendok sampai ujung ekornya.
2.      Selama dalam selongsong, jangan sekali – kali memberi hiasa untaian bunga pada keris. *Sebab hawa dari sari bunga tersebut dapat menguap dan terserap oleh keris itu melalui celah – celah warangkadan menempel di wilahan. Itu akan sangat merugikan. Karena dapat mengakibatkan keris kropok atau gripis.
*Adapula beberapa cara memandikan keris.
1.      Sediakan dua wadah yang cukup untuk menaruh keris. Isilah separuh bagian dengan air. Dan taburi dengan bunga secukupnya.
2.      Dua buah pace yang sudah menguning, satu dipenyet dicampurkan dengan sedikit air lalu taruh atau giling ditempat yang kering. Yang satu biarkan utuh tapi belahlah menjadi dua bagian. Buah lerak secukupnya.
3.      Bubuk kayu cendana. Bubukan kayu jati yang halus. Kedua macam bubukan harus ditampat diwadah yang terpisah.
4.      Ramuan garu – ratus – rasamala, yang itu semua dicampur dalam satu wadah.
5.      Dua sikat dan dua lidi yang sudah druncingkan. Kaos tangan.
6.      Tempat rendeman yang terbuat dari kayu.
7.      Jeruk nipis.
*Memandikan keris sebaiknya dilakukan dengan orang yang sudah melakukan pemandian  keris.

KETENTUAN MENGENAKAN KERIS DALAM BUSANA RESMI
Ada kelainan dalam hal memakai keris. Dan kelainan itu memilikki arti sendiri. Dilihat dari letak dan cara menyelipkan keris disela –sela sabuk.


1.      Ogleng
2.      Doran
3.      Kewal
4.      Sungkem
5.      Anggar
6.      Sikep
7.      Brongsong




Tidak ada komentar:

Posting Komentar